KAYU KAILI |
Kaili adalah suku yang besar di daerah Sulawesi Tengah.
Karena itu bahasa Kaili pun menjadi bahasa pengantar yang digunakan
sehari-hari. Yang unik dari Bahasa Kaili Ledo ini adalah secara teks
hampir mirip dengan Bahasa Spanyol atau Bahasa Filipina. Apakah ini menandakan
bahwa Suku Kaili
Bahasa daerah Kaili yang memiliki penutur terbanyak di
Sulawesi Tengah terbagi ke dalam beberapa dialek berdasarkan subetnis Kaili.
Banyak generasi kita belum paham apa yang dimaksud dengan
Kaili. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Kaili itu?
Kaili merupakan nama kayu besar dan paling kuat. Sekarang
kayu masih ada, kayu kaili ini masih ada di Batusuya. Di sana ada kayu satu
besar di dekat pantai. Kayu kaili sebenarnya lambang kebesaran masyarakat di
sini saat Palu ini belum tercipta. Dia menjadi lambang kebesaran orang-orang
terdahulu.
Di wilayah Bangga, atau di pelabuhan Bangga dulu dia (kayu
kaili) berdiri. Dia juga disebut dengan tirotasi atau pohon yang menghadap ke
laut. Tiro itu menghadap dan tasi itu laut. Jadi dia menghadap ke laut. Dan itu
menjadi mercusuar orang luar yang masuk ke Sulawesi Tengah saat itu. Jika
pelayar dari luar melihat kayu tinggi
itu, orang sudah tahu, oh itu sudah pohon Kaili, dan mereka berlabuh di
pelabuhan.
Bagaimana karakter orang Kaili sesungguhnya?
Orang kaili itu sangat ramah, tidak memilih siapa yang
menjadi kawan. Tapi jangan diusik. Kalau mau baik-baik, maka orang kaili akan
baik-baik. Tapi kalau mengusik, orang Kaili akan marah.
Makanya orang luar datang ke sini merasa betah. Karena orang
kaili mudah menerima. Buktinya dulu dia ramah dengan orang-orang Dayak, Banten,
Tidore, Sumatera Barat, dengan orang selatan tak usah di bilang.
Bayangkan saja, dulu itu banyak jawara-jawara Kaili yang
pergi mengajarkan ilmu beladirinya di
Banten. Sama dengan Kaltim. Sampai hari ini pusaka-pusaka orang Dayak bisa kita
temukan di beberapa tempat. Saya dengar
salah satunya pusaka mereka ada di Kolakola. Pusaka mereka berupa tameng. Dan
coba lihat, ada kesamaan antara parangnya orang Dayak dengan guma (parang
khusus) Kaili. Tapi tetap beda dalam pembuatan, guma membuatnya dengan
supranatural dan natural. Islam masuk di Sulteng juga karena orang di sini
mudah menerima siapa saja.
Hubungan sulsel-dengan sulteng
Hubungan Bugis dan Kaili adalah hubungan yang sangat erat.
Pada abad ke-9 antara adat Bugis dan Kaili sudah terjalin. Bugis yaitu Kerajaan
Luwu dan Kaili adalah Kerajaan Sigi. Keduanya saling bersahabat. Pernah terjadi
saling tukar pusaka di antara keduanya, yaitu mereka saling memberi pusaka
parang yang gagangnya terbuat dari tulang paha wanita 14 tahun. Kerajaan Luwu
memberikan parang yang gagangnya terbuat dari tulang wanita 14 tahun dan
Kerajaan Sigi pun memberikan guma yang gagangnya terbuat dari tulang wanita 14
tahun. Bayangkan saja, persaudaraan itu harus mengorbankan manusia.
Sampai-sampai di kerajaan Luwu ada ruangan khusus yang diperuntukan bagi tamu
dari Kaili. Saya tidak tahu apa ruangan itu masih ada, tapi dulu saya tahu
sekali itu ada.
Bagaimana karakter Kerasnya orang kaili itu?
Jika berbuat kesalahan dengan orang Kaili, orang Kaili mudah
memaafkan. Namun jika sampai pada puncaknya dia akan meledak, orang Kaili pasti
akan marah. Ane boli, boli! Ane ala, ala!, artinya kalau kamu simpan, simpan
saja, tapi kalau kamu ambil, ambil saja! Jadi kalau mau perang, ya kita perang,
tapi kalau mau damai, damai!. Jadi kita tidak memulai.
Jika ada kekerasan yang melibatkan masyarakat Kaili dalam
perpolitikan?
Kalau ada seperti itu, itu bukan lagi budaya Kaili namun itu
adalah kepentingan politik. Makanya itu harus diubah dengan memahami lebih
dalam tentang budaya kita sesungguhnya.
Bagaimana sikap kita dengan pemimpin?
Kita sangat menghargai pemimpin. Dulu dikisahkan, ada orang
kaili yang mencuri sapi kemudian dikejar oleh masyarakat. Dia lari ke depan
Istana raja. Karena si pencuri lari ke
depan rumah raja pertanda minta perlindungan. Ketika raja melihat itu, raja
langsung membuang songkoknya di depan masyarakat dan akhirnya masyarakat
berhenti mengejar. Itu tandanya raja meminta untuk tenang. Mereka sangat taat
dengan raja, padahal hanya dengan memberikan isyarat seperti itu.
Ketika pecah konflik di Inpres, Paliudju (Gubernur Sulteng,
HB Paliudju) datang ke atas gunung (ke salah satu komunitas Kaili yang
berkonflik) meminta untuk berdamai. Dan mereka mendengarkan apa yang dikatakan
oleh Paliudju. Itu tandanya orang Kaili sangat taat kepada pemimpin.
Nah itu orang Kaili, tentunya dia taat dengan orang Kaili,
bagaimana dengan pemimpin yang bukan orang Kaili?
Orang Kaili terima siapa saja, hanya saja apakah dia
(pemimpin) melihat kita sebelah mata. Dan saya kira siapapun dan dimanapun
pemimpin tentunya tidak akan disukai jikalau memandang sebelah mata.
Di daerah ini juga pernah dipimpin bukan orang kaili. Kita
pernah dipimpin orang Batak. Dan orang Kaili tidak mempersoalkan siapa memimpin
mereka. Yang penting bagi orang Kaili
bagaimana caranya orang-orang itu
memimpin.
Apakah dengan sikap keras itu kita (orang Kaili) mudah
marah?
Itulah yang saya sesalkan. Sebenarnya ada perubahan karakter
pada masyarakat Kaili. Sesungguhnya kita lebih ramah daripada mudah marah. Ini
karena kita terlalu lama terkungkung dalam penjajahan. Padahal penjajahan di
Sulteng ini hanya 40 tahun. Sebelum tahun 1904-an kita berani menantang orang Belanda, namun
dikarenakan politik adu domba orang Belanda dengan persenjataan kuat, Raja
disini tunduk. 1904 beberapa raja tunduk dan menyepakati Kontrak Varklering
dengan Belanda. Dari sekitar Abad ke-16 kita sudah dijajah tapi kita melawan.
Nanti pas kontrak itu baru kita tunduk.
Istilah saya, ada dua sistim di negara ini yang merubah
watak kita, yaitu sistim kelicikan Belanda dan sistim kesadisan Jepang. Jadi
tauran dan konflik konflik sebenarnya diakibatkan oleh berpuluh-puluh tahun
kita dijajah, sehingga watak kasar itu masuk pada orang Kaili, padahal itu
bukan watak Asli orang Kaili. Karena terlalu lama dijajah watak kita sangat
keras, kita tidak kembali pada budaya asli, yang sebenarnya kita sangat ramah.
Beberapa aksen dan logat bahasa Kaili terdengar kasar, apa
itu juga merupakan gambaran watak kita?
Itu tidak benar.
Aksen bahasa yang keras bukan watak orang Kaili. Sebab itu terlahir dari
kondisi geografis yaitu dekat gunung ataupun dekat pantai. Jadi bicaranya harus keras karena
kondisi. Jadi sebenarnya tak ada hubungannya dengan watak orang Kaili. Kita
sangat ramah
Untuk keramahan, apa
ada simbol-simbol filosofis pada budaya Kaili?
Itu kentara pada simbol-simbol rumah orang Kaili. Lihat saja
rumah orang Kaili dulu, di atasnya di bagian tepi atap ada kayu yang diukir
sedemikian indah. Itu menunjukkan orang Palu sangat mencintai keindahan, mereka
menghormati rasa seni. Keharmonisan. Sedangkan ukiran tanduk yang paling di
atas itu merupakan simbol kebesaran.
Namun simbol-simbol itu sekarang hampir punah.
Oh iya, ada yang menarik dari istananya orang Kaili, di
depannya ada dua tangga untuk naik ke teras.
Jadi itu tangga adalah tangga bagi perempuan dan tangga bagi laki-laki.
Posisinya sama, sejajar naik di atas istana. Itu tandanya bahwa Kaili ini
sangat peduli jender. Jadi jauh sebelum ilmu emansipasi jender orang kaili
sudah mengutamakan emansipasi.
Pahlawan orang kaili itu banyak juga yang perempuan,
misalnya Tondei, Ranginggamagai. Itulah sebabnya dulu disini juga yang memimpin perempuan, seperti,
Ratu Nilinoa di Sigi, Ratu Marukaluli di kerajaan Likuwakena kemudian Ratu
Sabina di kerajaan Banava.
Dua dialek lainnya yakni Kulavi-Lindu dan Tavaelia masuk
juga dalam kelompok bahasa Kaili meski penuturnya bukan etnis Kaili.
Menurut dia, beragamnya dialek Bahasa Kaili berpengaruh pada
pengajaran yang membutuhkan adanya dialek sebagai pengantar umum bagi semua
penutur dialek Kaili tersebut.
Memilih Ledo yang penuturnya tersebar di Palu, sebagai
dialek standar pengajaran cukup beralasan sebab penutur Bahasa Kaili yang
berbeda dialek umumnya menggunakan dialek Ledo dalam berkomunikasi.
SEMOGA BERMANFAT @adhy151
Saya atas nama vina yunita dari aceh selaku konsumen y@ng sering order kamera di Sentra Digital Surabaya barang benar2 memuaskan siapa tau agan2 М̤̣̲̣̥̈̇@̤̥̣̈̊̇υ̲̣̥ beli kamera hub : 082313333937 PIN BB : 2B37C8e6
ReplyDelete